Minggu, 04 November 2018

SEJARAH MATA UANG INDONESIA


SEJARAH MATA UANG INDONESIA

Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Sebelum Penjajahan
1.      Uang Kerajaan Mataram kuno tahun 850M
Ternyata kemunculan uang di Indonesia sudah ada semenjak kerajaan mataram kuno berdiri tepatnya saat diperintah raja Syailendra. Uangnya adalah dalam bentuk logam yang terbuat dari emas dan perak.



2.      Uang Kerajaan Jenggala Tahun 1042
Kerajaan jenggala adalah kerajaan yang berada di pulau Jawa khususnya di bagian timur. Kerajaan Jenggala sudah memproduksi uang berupa logam perak dan emas untuk alat pembayarannya. Namun sayangnya karena pengaruh dari china khususnya di bidang perekonomian, kerajaan jenggala lebih condong untuk menggunakan mata uang dari China yaitu uang Kepeng daripada mata uangnya sendiri.



3.       Uang Kerajaan Majapahit Tahun 1293
Karena saking luas wilayahnya kerajaan Majapahit memberlakukan 2 mata uang untuk kerajaannya, yaitu mata uang “MA” yang juga merupakan mata uang milik kerajaan mataram dan Mata uang Tahil. Mata uang Tahil adalah mata uang asli kerajaan. Ada lagi uang Majapahit yang unik dan terkenal, namanya Gobok Wayang yang merupakan hasil dari pengaruh China.



4.      Uang Kerajaan Samudra Pasai Tahun 1297
Berakhirnya kekuasaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia membuka babak baru berdirinya kerajaan islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai membawa syariat islam untuk kerajaannya khususnya di bidang ekonomi. Mata uang yang di bawa adalah asli dari Arab, yaitu Dirham oleh Sultan Malik Al Zahir tahun 1297 hingga 1326



5.       Uang Kerajaan Buton
Uang Kerajaan Buton ini disebut Kampua, terbuat dari sehelai tenunan persegi panjang yang ditenun oleh puteri-puteri istana. Corak dan desain Kampua dibuat berbeda setiap tahun untuk mengantisipasi pemalsuan.





6.      Uang Kesultanan Banten Tahun 1550-1596 Masehi
Dalam sejarah uang Indonesia sebelum era penjajahan, uang Kasha adalah mata uang Kesultanan Banten. Koin emas ini juga mencerminkan pengaruh Cina pada desainnya dan pengaruh Arab pada ukirannya.


7.      Uang Kerajaan Gowa
Kerajaan yang terkenal dengan kisah patriotik Sultan Hasanuddin ini mengukir sejarah uang Indonesia dengan mengeluarkan mata uang Jingara. Jingara menggunakan campuran timah dan tembaga sebagai bahannya.



8.       Uang Kesultanan Sumenep
Sejarah uang Indonesia di Kesultanan Sumenep terkait dengan masuknya Spanyol ke Indonesia.
Kesultanan Sumenep menggunakan uang Spanyol sebagai alat tukar. Selain itu, kerajaan ini juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.




Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Penjajahan
1.      Uang Belanda
Belanda pertama kali masuk Indonesia di tahun 1595, dengan tujuan membeli rempah-rempah. Mereka mendarat di pelabuhan Banten dan menggunakan koin perak untuk bertransaksi, baik Real Batu ataupun Real Bundar. Karena melihat potensi bisnis yang luar biasa di Indonesia akhirnya di tahun 1602 di bulan Maret mereka mendirikan perusahaan sendiri di Indonesia dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). VOC tidak hanya menjalankan bisnisnya saja, tetapi juga mencetak uang sendiri agar bisa lebih berkuasa dalam perdagangan di Indonesia. VOC mengedarkan uang berbentuk kertas juga. Mata uang kertasnya bernama Rjksdaalder.



2.      Uang jepang
Gulden berjaya di Indonesia untuk waktu yang relatif lama. Bahkan pada masa pemerintahan kolonial Jepang pun mata uang Belanda ini masih digunakan.
Hanya saja, pada gulden di masa penjajahan Jepang tertera tulisan “De Japansche Regering” (“pemerintah Jepang”). Selain itu, pemerintah kolonial Jepang juga mengedarkan mata uangnya sendiri, yaitu Dai Nippon Teikoku Seihu.



Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan
Pada saat habis pembacaan proklamasi dan diakuinya Indonesia sebagai negara yang merdeka, pemerintah berinisiatif untuk membuat mata uang sendiri. Terbukti pada bulan Oktober 1946, pemerintah berhasil mencetak mata uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan mengedarkannya pada rakyat.

Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Baru
Hadirnya pemerintahan Soeharto selama 32 tahun berkontribusi besar dalam perubahan Rupiah. Pemerintah presiden Soeharto pertama kali mencetak uang kertas seri “Sudirman”.


Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Reformasi
Orde Reformasi inilah banyak uang yang kita kenal sampai saat ini. pecahan 100.000 rupiah beremisi tahun 1999 bergambar Soekarno, Muh. Hatta dan teks proklamasi diedarkan.


Inilah uang yang kita kenal sampai sekarang. Untuk pecahan 1000 terdapat gambar kapten patimura, untuk pecahan 5000 ada gambar orang menenun,pecahan 10000 ada gambar Cut Nyak Dien, pecahan 50000 terdapat gambar Ngurah Rai dan terakhir pecahan 100 ribu tetap gambar bung Karno dan Bung Hatta namun tidak ada plastik lingkaran lagi.


Inilah penampakan uang terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah presiden Jokowi.




Sumber
http://andryngebluss.blogspot.com/2014/10/sejarah-uang-indonesia-dari-ma-hingga.html

https://hidupsimpel.com/sejarah-mata-uang-indonesia/
Read More

Kamis, 27 September 2018

Hubungan Akuntansi dengan Teknologi Informasi


BULLETIN
“HUBUNGAN AKUNTANSI DENGAN TEKNOLOGI”

Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh TI adalah SIA.  Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi berbede-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
Alasan utama penggunaan TI dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar dan juga bertujuan untuk melindungi atas aset perusahaan. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data dan pengendalian intern. Perkembangan SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit, karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.  Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer, CISA, dan web trust audit.
Saat ini, kita sudah banyak melihat munculnya istilah enterprise systems, e-business, business intelligence, conforming to assurance and compliance standards, IT governance, business continuity management, privacy management, business process improvement, mobile and remote computing, XBRL, dan knowledge management yang menunjukkan bahwa dunia akuntansi akan semakin kompleks di masa depan. Perkembangan ini tidak lantas membuat akuntansi menjadi semakin rumit dipelajari, tetapi membuat dunia akuntansi lebih menarik. Dari perkembangan ini pula, peran dan fungsi akuntan dapat meliputi tiga bidang: perancang, pengguna dan pemeriksa (auditor). Dalam ketiga peran ini, akuntan akan sangat membutuhkan TI akan dalam meningkatkan kualitas kerjanya.
Manfaat lain dari TI terhadap akuntansi:
1.      Menjadi lebih ekonomis karena pemrosesan dan penyimpanan menjadi lebih   mudah.
2.      Tidak mengahabiskan waktu dan tempat.
3.      Memudahkan dalam penyelesain siklus akuntansi.
4.      Memberikan hasil yang lebih optimal.
5.      Mempersempit adanya kesalahan.
Fungsi utama dari SIA:
1.      Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
2.      Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3.      Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4.      Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
5.      Penghasil informasi yang menyediakan informasi bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.


Read More

Selasa, 27 Maret 2018

Standar Akuntansi di Indonesia dan Internasional



A.    STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA 
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

1.    Pengertian SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.  SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP, GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.
2.    Sejarah SAK
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.
Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK).
Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia.
3.    SAK-ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. 
ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.
4.    Manfaat SAK ETAP
Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya. 
Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain:
1.    Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
2.    Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi  di Indonesia serta dibuat lebih ringkas.
SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada beberapa hal yang diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. 
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP, GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP. sedangkan IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses konvergensi. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012.Pada PSAK ini wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan.
5.    Perbedaan PSAK dan SAK-ETAP
Adanya pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai judgement ketidakpastian dan persyaratan modal. Adapun perbedaan mendasar antara Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), menurut Pricewaterhouse Coopers yaitu:




B.    STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IFRS (International Financial Accounting Standard)

1.    PENGERTIAN IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu:
a.    Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
b.    Komisi Masyarakat Eropa (EC)
c.    Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
d.    Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
2.    SEJARAH IFRS
Pada 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.
Memang, hingga saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard. Namun standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau perusahaan yang tercatat. Bagi Perusahaan yang go international atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS. 
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan.
3.    Tujuan IFRS
a.    Memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan.
b.    Mengandung informasi berkualitas tinggi yang transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
c.    Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
d.    Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
4.    MANFAAT IFRS
a.    Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
b.    Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional.
c.    Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
d.    Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
e.    Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice.
Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS namun hal ini akan mempermudah untuk pelaporan keuangan meskipun aka nada perubahan-perubahan dalam penyusunan laporan keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.
5.    Karakter IFRS
IFRS menggunakan “Principles Base” yaitu lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard akuntansi.
IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitatif maupun kualitatif.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi yaitu:
a.    Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.
Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
b.    Pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
c.    Pengakuan
Merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.
d.    Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.
PILAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
 Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat) yang dikenal dengan 4 Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut disusun dengan mengikuti perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu adalah:
1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntanbilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan usaha yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun). Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan yang berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.
Di dalam situs Akuntansionline.id disediakan sebuah aplikasi pelaporan keuangan yang mengikuti standar dari IAI di atas. [highlights]klik disini[/highlights] untuk dapat mengikuti demonya. Melalui aplikasi ini, anda tidak hanya dapat membuat pelaporan keuangan dengan mengikuti standar dari IAI tetapi juga anda dapat membuat laporan keuangan manajemen agar anda dapat memprediksi kondisi dan peluang pasar untuk perusahaan anda. Jika anda masih bingung dengan Standar Akuntansi Keuangan ini, anda dapat berkonsultasi dengan pakar akuntansi kami dengan mengklik tautan.
2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BADAN USAHA TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP)
SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum. SAK-ETAP juga mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFRS khususnya bidang Small Medium Enterprise (Usaha Kecil Menengah). SAK-ETAP ini dikeluarkan sejak tahun 2009 dan berlaku efektif pada tahun 2011.
SAK-ETAP pada dasarnya adalah penyederhanaan SAK IFRS. Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK-ETAP adalah:
Tidak ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.
Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan propersi investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar.
Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan. Beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
Badan usaha yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan auditnya menyebutkan laporan keuangan badan usaha telah sesuai dengan SAK-ETAP. SAK-ETAP memiliki manfaat, yaitu apabila diterapkan dengan tepat, diharapkan unit usaha kecil dan menengah mampu membuat laporan tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya tersebut.
Sasaran SAK-ETAP ini memang ditujukan untuk jenis Usaha Kecil dan Menengah, namun tidak banyak pengusaha UKM yang memahami hal ini. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan untuk SAK-ETAP ini agar UKM dapat berkembang dan dipercaya oleh investor. Akuntansionline.id memberikan solusi untuk permasalahan ini. Di situs kami terdapat fitur aplikasi pelaporan keuangan dengan menggunakan format SAK-ETAP.
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH (SAK SYARIAH)
Standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki transaksi syariah atau berbasis syariah. Standar ini terdiri atas keraengka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.
Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai badan usaha yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.
Akuntansi syariah memang salah satu cabang akuntansi yang tergolong baru. Tidak banyak orang yang mengetahui penerapan prinsip-prinsip syariah ke dalam bidang akuntansi. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang cabang terbaru bidang akuntansi. Jika anda memerlukan penjelasan dan konsultasi tentang penerapan prinsip syariah ke dalam pelaporan keuangan, silakan [highlights]klik disini[/highlights] untuk berkonsultasi dengan pakar akuntansi dari situs akuntansionline.id. Baca juga artikel tentang Standar Akuntansi Syariah
4. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP disusun dan disahkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP). SAP berbasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis kas menuju akrual sampai tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan operasional yang melaporkan kinerja badan usaha disusun dengan menggunakan basis akrual.
Standar Akuntansi Pemerintahan ini berbeda dengan 3 jenis standar akuntansi sebelumnya. Pengguna SAP biasanya terbatas di kalangan pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan bidang pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan berbeda-beda tergantun jenis kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan penyajian pelaporan keuangan tersebut tentunya akan membingungkan bagi pengguna jika ia mencoba membandingkan kondisi dua perusahaan. Standarisasi format laporan keuangan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya standarisasi ini, tidak hanya akuntan profesional akan mudah membaca kondisi perusahaan tetapi juga orang awam yang ingin mengetahui kondisi perusahaan tersebut juga.


Read More

Jumat, 15 Desember 2017

TENSI (Asistensi Akuntansi)


Asistensi Akuntansi (Tensi) adalah proker HMJA yang tujuannya adalah membantu para mahasiswa/i Akuntansi Univ. Mercu Buana untuk mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS). Kegiatan ini akan diselengarakan pada tanggal 18 & 20 Desember 2017 jam 16.00 - 18.00 di R-211 & R-212.
Read More

Senin, 27 November 2017

Sejarah Akuntansi

BAPAK AKUNTANSI DUNIA

 Siapakah Dia?


Fra Luca Bartolomeo de Pacioli atau yang sering dikenal dengan nama keren Luca Paciolisering disebut sebagai Bapak Akuntansi (Father of Accounting). Berikut biodata yang tertera di tinta sejarah dunia:

Nama lengkap             : Fra Luca Bartolomeo de Pacioli
Jenis Kelamin              : Laki-laki 
Tempat, Tanggal Lahir : Sansepulcro (Tuscany- Italia), Tahun 1445
 Pekerjaan terakhir      : Kepala Biarawan di Sansepulcro
 Masterpiece                : Summa de arithmetica, geometria,         proportioni et proportionalita


Mengapa disebut sebagai Bapak Akuntansi?

Sekitar tahun 1490 (umur 49 tahun), Pacioli menerbitkan sebuah buku yang menjadi hit secara langsung yakni Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita (Kumpulan Pengetahuan Aritmatika, Geometri, Proporsi, dan Proporsional). 

Dalam bukunya ia menyebutkan suatu praktek dagang baru yang dikenal bahkan hingga saat ini dipakai jutaan perusahaan di dunia dengan nama double-entry system 

Buku ini bisa menjadi terkenal juga didukung oleh lokasi dibuatnya buku tersebut yakni di Venesia yang pada prinsipnya adalah ibukota perdagangan Eropa pada saat itu. Di Venesia inilah praktik perdagangan ramai dilakukan dan pasar (saat itu pasar adalah pusat informasi karena disinilah pedagang dari seluruh dunia bertemu) juga semakin mempercepat penyebaran praktik baru yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli. 

Apa itu sistem double entry?

Sistem  menjelaskan bahwa untuk setiap transaksi pasti akan mempengaruhi minimal dua akun nominal di buku besar (). Dua akun nominal yang dimaksud adalah debit dan . 
Jika dilihat sekilas maka sistem ini menjunjung tinggi apa yang disebut sebagai prinsip keseimbangan (balance) antara debit dan kredit yakni total akhir dari kedua lajur ini di buku besar harus berjumlah nol (0).
Sistem ini menjamin keteraturan dan tidak adanya kesalahan dalam sistem pencatatan karena apabila jumlah akhir debit berbeda dengan kredit maka telah terjadi kesalahan. 

Hal ini digambarkan melalui prinsip emas () yang selalu dipegang oleh akuntan hingga saat ini yaitu

Asset = Hutang + Modal

Hal ini sangat membantu para pedagang di Venesia yang saat itu kebingungan dalam menghitung laba dan kekayaan mereka yang sebenarnya. 
Dari persamaan inilah diturunkan berbagai macam logika dan perhitungan Akuntansi mulai dari masa lalu hingga masa modern ini. 

Bagaimana Kehidupan Pacioli Muda?

Pacioli Muda menghabiskan awal masa mudanya di biara Fransiskan di Sansepulcro. Di situ ia diajak untuk magang di salah satu pemilik bisnis lokal. Dalam masa magangnya itulah ia mulai jatuh hati pada Matematika. 

Buku yang pertama kali ia tulis bukanlah buku yang membuat ia jadi terkenal. Pada umur 25 tahun ia menulis manuskrip pertamanya yaitu mengenai Aljabar (judul tidak diketahui). 
Kemudian ia pindah ke Venesia oleh bujukan Albertini dan memutuskan untuk menjadi seorang biarawan Fransiskan di bawah Paus Paulus II. Di kota inilah ia menerbitkan buku Summa de Aritmetica dan menjadi terkenal. 

Berbagai Fakta Unik Mengenai Pacioli

1. Buku Pacioli adalah salah satu buku pertama setelah Alkitab yang di cetak oleh Gutenberg. 
2. Kehadiran Mesin Cetak tahun 1450 membuat karya Pacioli semakin terkenal
3. Pacioli turut berkontribusi secara tidak langsung dalam karya Leonardo da Vinci lewat inspirasinya kepada Leonardo mengenai perhitungan matematis dan menambah perspektif dalam lukisannya serta beberapa karyanya yang terkenal di dunia seperti The Last Supper. 
4. Meskipun tidak terlalu terkenal, namun Pacioli dianggap sebagai tokoh Renaissance paling berpengaruh hingga zaman modern ini. 

5. Pacioli dipercaya tidak memiliki keturunan namun hal ini masih menjadi kontroversi.

6. Kematian Pacioli juga tidak tercatat dalam sejarah namun dipercaya ia meninggal di biara Sansepulcro akibat usia yang sudah tua. 




Tokoh Akuntansi di Indonesia

1.Drs. Achmad Djunaidi, Ak


Bapak ini lahir di Lubuk Linggau,12 Juni1943,dan sekarang tinggal di jakrta barat lubuk liggau ,  bapak ini tamatan dari  fakultas hukum di universitas sriwijaya di palembang pada tahun 1962-1964   dan pada tahun 966 dilanjutkan kuliahnya dengan kuliah di akedemi ajun akuntasi di bandung dan selanjutnya tahun dia kuliah di institut keuangan dengan jurusan akuntansi
karier :
dia dosen di STAN pada tahun dan juga dosen STIE jurusan akuntansi , bekrja di PT astek di bagian administrasi keuangan .bekrja di direktorat jendral pajak dan juga bekrja di badan pemeriksa keuangan BPKm





2.  Dr. Laurence A. Manullang, MM, SE,




karier pendidikan : 
dia kuliah di pada tahun 1970, ilmu sosial  1 IKIP Medan, Ek. Perusahaan, dana pda tahun 1994 dilanjutkan kuliah di  STIE  IBEK di Jakarta – jurusan Akuntansi S1, selanjutnya kuliah di STIE, IBEK di Jakarta , bagian  Keuangan, Program Magister management S2, pada tahun 1996 dan pada tahun 2004 kuliah di Universitas,Persada Indonesia/YAI,Pasca Sarjana/S3.dan banyak lagi gelar pendidikan yang dia dapat baik di luar maupun dalam negri maupun gelar yang penunjang progaram pendidikan berikut karier pekejaan yang sudah dia kerjakan yang sanat fenomenal saja kami sebutkan apa yang sudah dia kerjakan baik yang berbakti pada negaa kita ini .oleh kaena itu dia patut bapak akuntansi yang patut kita contoh dan tiru.


Sejarah Awal Akuntansi di dunia

Para ahli Ekonomi berpendapat bahwa akuntansi sudah ada sejak dahulu yaitu ketika manusia melakukan transaksi dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pada tahun 1494 muncul buku berjudul “Summa de Aritmatica, Geometrica Proportioni et Propotionalita” karya dari Lucas Pacioli. Isi bukunya terdapat bab yang berjudul “Tractatus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan atau sering disebut dengan sistem kontinental.
Pengertian Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian yakni debet dan kredit. Kedua bagian ini diatur sedemikian rupa agar selalu seimbang. Dari sistem ini maka menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu karena bisa menggambarkan tentang laba rugi, kekayaan serta hak pemilik perusahaan.
Perkembangan sistem akuntansi kemudian diberi nama sesuai dengan nama orang yang mengembangkannya atau dari nama negaranya masing-masing.
Contohnya sistem Amerika Serikat (sistem Anglo Saxon) dan sistem Belanda  (Sistem Contitental).
Kemudian pada abad sekarang ini sistem akuntansi yang paling banyak digunakan yaitu Sistem Anglo Saxon dikarenakan sistem ini dapat mencatat berbagai macam transaksi, dibandingkan sistem lainnya yang cukup sulit digunakan karena memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi. Sedangkan pada sistem Anglo Saxon pembukuan merupakan bagian dari Akuntansi.

                                                                                         



Sejarah Awal Akuntansi Di indonesia

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri melalui sejarah perkembangan akuntansi ketika era penjajahan Belanda, sekitar pada tahun 1642. Rekam jejak yang bisa menjelaskan terkait dengan praktik akuntansi di Indonesia ditemukan sekitar tahun 1747 ketika ditemukan praktik pembukuan yang dijalankan oleh Amphioen Societeit yang berpusat di Jakarta. Di era penjajahan Belanda menerapkan pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookeping) sesuai dengan praktek yang dibangun Lucas Paciolo.
Dan pada tahun 1907 di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun serta mengontrol pembukuan perusahaan. namun sistem ini belum bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia sampai masa penjajahan berakhir.
Di indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental seperti sistem yang dipakai oleh Belanda. Padahal sebenarnya, sistem kontinental atau bisa juga disebut pembukuan tidak sama dengan akuntansi. Pengertian akuntansi lebih luas. Pembukuan (Bookkeeping) merupakan bagian atau elemen prosedural dari akuntansi. Perbedaan antara pembukuan dengan akuntansi adalah:
Pembukuan merupakan aktivitas proses akuntansi meliputi pencatatan, pengelompokan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berdasar pada data.
Akuntansi merupakan aktivitas analisa dan inteprestasi berdasarkan pada data informasi akuntansi.
Semakin berkembanganya sistem pembukuan dan akuntansi, Indonesia Seiring dengan perkembangan, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia, perusahaan kemudian banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang asalnya dari Amerika. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi:
  • Tahun 1957, Terjadi peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan negara Indonesia dan Belanda sehingga berakibat seluruh pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali diberbagai negara, termasuk diantaranya Amerika Serikat.
  • Orang orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi di Indonesia sebagian besar menyelesaikan pendidikannya di Amerika yang kemudian membawa sistem akuntansi Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Dan pada akhirnya sistem ini mendominasi penggunaannya dibandingkan sistem akuntansi kontinental di Indonesia.
  • Penanaman Modal Asing atau PMA memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan akuntansi khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada era sekarang ini Akuntansi sudah sangat pesat berkembang dan mendapat perhatian khusus dari suatu bisnis serta keuangan global. Segala keputusan yang bersumber dari informasi akuntansi, serta pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi internasional bahkan menjadi hal yang penting untuk mendapatkan intepretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.





PENGERTIAN AKUNTANSI DARI BEBERAPA PARA AHLI

1.     American Accounting Association (AAA)
American Accounting Associationmerupakan lembaga di Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang riset, pengembangan serta pengajaran akuntansi. Menurut AAA, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut. Dalam pengertian ini, akuntansi berfungsi sebagai alat analisa data atau transaksi keuangan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan bagi penggunanya.
2.     American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
American Institute of Certified Public Accountants merupakan sebuah organisasi profesional khusus akuntan yang berada di Amerika Serikat. Akuntansi berdasar definisi dari AICPA adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Artinya, akuntansi merupakan seni mencatat, menggolongkan dan menyusun ikhtisar kejadian atau transaksi keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan.
3.     Arnold
Arnold merupakan salah satu pakar akuntansi. Menurutnya, akuntansi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi kepada siapa saja yang harus membuat sebuah keputusan dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut. Maksud Arnold, akuntansi merupakan sistem penyedia informasi keuangan yang berguna bagi siapa pun yang berkepentingan untuk mengambil sebuah keputusan. Di mana selanjutnya pihak tersebut juga bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian atas pengambilan dan penerapan keputusan tersebut.

4.     Charles Thomas Horngren dan Walter T. Harrison

Charles Thomas Horngren merupakan seorang profesor akuntansi di Stanford University. Sedangkan Walter T. Harrison adalah penulis buku-buku akuntansi yang terkenal. Di dalam buku garapan kedua ahli tersebut, akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Dari pengertian itu, akuntansi difungsikan sebagai alat pengukur kinerja bisnis, pemroses data melalui pengelompokkan dan pengikhtisaran transaksi keuangan. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk laporan yang berguna untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan pelaku bisnis.
5.     Dr. M. Gede
Dr. M. Gede juga salah satu pakar akuntansi dari Indonesia. Menurut beliau, akuntansi adalah ilmu pengetahuan terapan dan seni pencatatan di mana pengolahannya dan analisa catatan tersebut dilakukan secara terus-menerus berdasarkan aturan dan sistem tertentu, sehingga tersusun suatu laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pimpinan perusahaan atas kinerjanya.
Berdasar ahli akuntansi ini, akuntansi merupakan ilmu terapan dan seni mencatat yang dilakukan secara kontinyu berdasar prinsip akuntansi. Selanjutnya dari proses tersebut tersusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban kinerja pengelolaan perusahaan.


6.     Financial Accounting Standards Board (FASB)
Financial Accounting Standards Board ini mengganti Accounting Principle Board (APB). Financial Accounting Standards Board merupakan badan otoritatif yang dibangun pada tahun 1959 oleh American Institute of Certified Public Acoountants (AICPA). Menurut FASB, akuntansi adalah kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif yang kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Badan ini menerbitkan pernyataan dan prinsip-prinsip akuntansi yang dipakai di seluruh dunia.



Read More
Copyright © 2017 | Humas HMJ